Saturday, August 12, 2017

The struggle is so real!


 “Kakak this, kakak that. Nanti abah and mak nak pi KL kakak bawak pi sini, pi sana.”

The perk of graduating. Life does not get easier. Kalau dulu, commitment yang paling besar selain dnt is only study. Orang takkan interfere sbb acknowledge yang kita tengah study. But now, the table completely flips. You are expected to give all the time to everything else. Even the people at work would say “You have nothing to do right on weekends, still single. So can you come?”. Families expect us to entertain them more. Which is okay. The only problem is when you are stuck in the middle between choosing. It’s not the matter of “neraca”, but to have that strong principle to deal with that situation. Saying “NO” to other people suddenly gets so hard as you are prone to having the same mentalities as theirs.

At the same time, all sorts of expectations and big responsibilities appear in DnT as well.  I would say multilevel new phase to adapt to. Allah tests us within our capabilities. Sometimes, it’s the matter of time and effort for us to find that amount of strength to face the struggles.

Lesson learnt, no one, I repeat NO ONE can ever understand the exact situation we’re in except our self and Allah. Other people can try to understand or simply judge, but never understand 100% of the situation. Thus. Never lose hope in Allah, never let go of Him as He is the only Provider of strength.

I keep telling myself, none of these are burdens or problems, instead they are blessings from Allah to increase my isti’ab and to strengthen my principles in the path chosen.

In the end, ni semua ujian yang Allah bagi untuk kita sendiri nilai level keimanan kita dekat mana dan sejauh mana kecintaan kita kepada dakwah dan tarbiyyah ni. The only expectation to fulfil is Allah’s. Khalas. When you see the big reason why you are still struggling, Allah will give us the strength. Once a fighter, always a fighter. Once a QS, always a QS. Change only for the better me.

“Life doesn’t get easier, you just get stronger” 


Dan orang-orang yang berusaha dengan bersungguh-sungguh kerana memenuhi kehendak agama Kami, sesungguhnya Kami akan memimpin mereka ke jalan-jalan Kami (yang menjadikan mereka bergembira serta beroleh keredaan); dan sesungguhnya (pertolongan dan bantuan) Allah adalah berserta orang-orang yang berusaha membaiki amalannya.(Al-Ankabut 29:69) 

Moga Allah teruskan membersihkan kita dalam jalan dakwah tarbiyyah ini, bukan dibersihkan darinya. Nauzubillahi min dzalik. 

p/s: Barakallahu fik to those giving endless motivations and supports despite them having struggles as well. Maybe this is why one of the keys to the winning of Islam is ukhwah. When you have this kind of Allah sent support, who can ever defeat you? 



-αβ-

~Di bumi Nottingham ini aku mengenal Allah~

Tuesday, May 16, 2017

Menganjak Dewasa



"Setiap anak Adam sering melakukan dosa dan sebaik-baik orang yang melakukan dosa adalah orang yang bertaubat."(HR. Ibn Majah)


Currently playing in  my music player is the song "Taubat Seorang Hamba" with its chorus "Ku akui kelemahan diri, kuinsafi kekurangan ini, kukesali kejahilan ini,terimalah, terimalah, terimalah, taubatku ini..~~".

Exactly what I need at the moment. Kalau dalam timeline university life, kiranya I am at the end of it.. How time flies. There are ups and downs, people come and go. 

I've grown. And I know we've grown. Di bawah bayangan tarbiyyah Allah dan di dalam dekapan ukhwah, kami membesar. Namun, mungkin dalam proses pembesaran diri, kami lupa mengagungkan Yang Maha Besar, Tuhan Pemilik langit dan bumi dan semua di antaranya. 
"Kepunyaan Allah-lah segala apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi. Dan jika kamu melahirkan apa yang ada di dalam hatimu atau kamu menyembunyikan, niscaya Allah akan membuat perhitungan dengan kami tentang perbuatanmu itu. Maka Allah mengampuni siapa yang dikehendakiNya dan menyiksa siapa yang dikehendakiNya; dan Allah maha Kuasa atas segala sesuatu"(2:284)
Mungkin saja kecintaan kepada dunia masih menguasai hati hingga tiada tempat untuk Allah dan Rasul bertapak. Mungkin secara fizikalnya commitment itu mudah diberikan, tapi bagaimana dengan commitment hati?? Kita takkan mampu menipu diri sendiri. Hati yang suatu masa dahulu sangat berbunga-bunga apabila Allah memperkenalkannya dengan hakikat tarbiyyah dari rabbNya, kini bunganya telah semakin melayu. 

Mungkin saja kerana beban dakwah yang ditanggungnya semakin berat dan fikirannya, emosinya, rohnya dan jasadnya perlu diinfakkan untuk agama Allah ini. Mungkin saja kehendak-kehendak nafsu yang meliar sudah tidak mampu dipenuhi lagi.

Mungkin saja diri yang bergelar daie ini bukan saja bergelumang dengan jahiliyyah seorang daie, bahkan jahiliyyah orang-orang biasa, 

Mungkin saja mereka yang gugur melalui fasa yang sama sepertinya. Lalu apa bezanya? Apa yang masih melayakkan kita untuk dipilih Allah? Apa keimanan kita makin meninggi atau semakin menurun? Ataupun kita seperti telur dihujung tanduk yang bila-bila boleh jatuh kembali ke jurang neraka akibat dosa-dosa dan kemungkaran kita kepada Allah?
"Sesungguhnya Allah tidak berbuat zalim kepada manusia sedikitpun, akan tetapi manusia itulah yang berbuat zalim kepada diri mereka sendiri"(10:44)
Justeru kita yang memilih. Kita yang mencorakkan perjalanan hidup. Dan kita yang menentukan ending hidup yang mana kita inginkan dengan menjalani kehidupan yang penuh keimanan. 
"Hai orang-orang yang beriman, penuhilah seruan Allah dan Rasul apabila rasul menyeru kamu kepada sesuatu yang memberi kehidupan kepada kamu, dan ketahuilah bahawa sesungguhnya Allah membatasi antara manusia dan hatinya, sesungguhnya kepadaNya-lah kamu akan dikumpulkan."(8:24)

Apa pun mujahadahnya, teruslah melangkah lalu berlari menuju Tuhan. Kerana dengan namaNya kita hidup, dan hanya dengan redhaNya kita 'hidup' di sana nanti.

Never give up on yourself. Because He didn't. 


-αβ-

~Di bumi Nottingham ini aku mengenal Allah~

Friday, March 24, 2017

The Millennials

Millennials (Y Generation) and the Elderly. 

The generation gap is so real. 

Recently, I had some conversation with my dad and aunt on this issue. Seriously there's a lot of pessimistic views towards the millennials. I would categorise myself in the overlapping zone of both generations.

"Kalau suruh buat kerja asyik jawab x reti"
"Gaji nak banyak tapi malas buat kerja"
"Generasi korang ni x respect orang"
"Common sense kurang budak2 sekarang ni"-quoted from everyone

Honestly, I think what shaped the millennials would be the hands of the elderly, thus we are fully responsible on the after effect. 


I would like to highlight two contributing factors which are:

1) The upbringing of the generation by the parents
2) The technology era


Let's not put the full blame on them. I am not trying to be generation biased or whatsoever, but let's just face it - it's a fact. 

There are better ways to harmonise and develop the good values in them which is the involvement of the elderly. This generation needs guidance so guide them with love. 

Personally, I appreciate those who gave advice and talked through their experience with me. It grows me. 

Instead of blaming each other, we might as well work together and acknowledge the qualities that both generations have. 

To look at reality, millennials are fresh with their minds and are able to reach for the future generations. The elders need to give add-on values to this generation which are brought up in a completely different environment.

From my point of view, especially as daie, I do think it is the essence for both generations to team up and make a change for the ummah. It's time to groom the millennials.And STAY POSITIVE along the way :) 

Patience is the key. Never lose hope in the millennials. They are the future assets to pursue the legacy. 

As for the millennials, it's time to absorb all the knowledge, experiences and moral values from the elderly while they are still around. Our generation definitely needs the supplies. We have to make a change within ourselves before changing the world. 
💗💗💗💗


"..Indeed, Allah will not change the condition of a people until they change what is in themselves..."(13.Ar-Ra'd:11)

Source: Google Images

Source: Youtube 

Forever my favourite speaker who talks about the millennials. :) 

p/s: Spread the awareness on the importance of the empowerment of the millennials 


-αβ-
~Di bumi Nottingham ini aku mengenal Allah~



Wednesday, February 15, 2017

TRAVELOG #1


Dublin, Ireland.

Terbanglah wahai si burung kecil,
Kepakkanlah sayapmu sekuat mungkin,
Rasailah angin yang membelai tubuh kecilmu,
Membelah langit yang terbentang luas,
Terbanglah setinggi-tingginya,
Untuk mencari secebis sinar mentari,
Yang menanti di sebalik mendungnya awan itu.

Sungguh indah permandangan itu,
Tatkala sang matahari muncul secara tiba-tiba,
Memberikan cahayanya di celah-celah awan itu,
Menyinari seluruh kehidupan di bawah,
Dan suasana yang sebelumnya sangat suram.
Sepertimana kamu merasakan sangat teruja,
Di saat kapal terbang merentasi langit biru,
Lantas kamu dapat melihat betapa indahnya,
Kelompok awan putih terbentang luas,
Ditemani sinaran cahaya yang tak pernah menghampakan.

Begitulah manusia.
Kadang-kala kita harus berani bermimpi,
Berani mencipta angan-angan,
Berani untuk terbang lebih tinggi,
Kerna,
Hanya dengan terbang lebih tinggilah,
Kita dapat mengecapi sinar cahaya
Yang tersembunyi di atas sana,
Di sebalik kesuraman awan-awan itu,
Jikalau jatuh pun kerna tidak berdaya,
Sekurang-kurangnya tidaklah kita jatuh terus ke bumi,
Kerna adanya awan-awan yang lembut menyambut tubuh kecil ini.

Tetapi yang diperlukan hanyalah sedikit usaha,
Untuk mengepakkan sayapmu,
Untuk melawan angin yang kuat itu,
Dan sedikit kepercayaan terhadap dirimu,
Bahawa kau mampu terbang!
Terbang tinggi merentasi langit itu,
Walaupun kau sangka tubuh kecilmu tidak mampu melakukannya.
Jangan sesekali kau berputus asa,
Sebelum kau mengorak langkah,
Kerna kau tidak pernah tahu setinggi mana kau mampu terbang,
Sehinggalah kau mengepakkan sayapmu.

“If you stop, you would not know how far you can go” 
-quoted

Dan serahkanlah segala pergantunganmu kepadaNya,
Kerna Dia Maha Berkuasa dan tidak pernah salah percaturan,
Dia malah mengetahui bahawa kau mampu terbang lebih tinggi,
Bahawa kau mampu beri lebih dari apa yang kau fikirkan.
Lantas, mengapa cepat sungguh kau mahu berputus asa?
Sedangkan sayapmu masih belum dikepakkan semaksima mungkin,

Oleh itu,
Terbanglah setinggi-setingginya,
Menembusi langit mendung itu,
Memberikan cahaya kepada hidupan di bawah,
Mengembalikan sinar yang satu ketika dahulu,
Telah berjaya menghidupkan bumi ini dengan manhajNya.
Percayalah,
Dengan Allah, segalanya mungkin!

“Worries end when faith begins”

Cork, Ireland.

#Throwback


-UA-

Tuesday, January 3, 2017

Of "ulat lampu" and firefly...

Alkisahnya, pagi tadi banyak ulat lampu di Widad kesayangan.Timbullah persoalan, kenapa dia suka sangat lampu???!!
One is attracted to lights while another produces lights.
First, let's talk about the "ulat lampu"..
Macam2 teori pasal ni but I am definitely attracted to this.
"Another popular theory is that insects use the light as a navigational aid"
-http://www.wisegeek.org/why-are-insects-attracted-to-light.htm
Ya Allah ciptakanlah cahaya di hatiku, cahaya di lidahku, cahaya di pendengaranku, cahaya di penglihatan-ku, cahaya dari atasku, cahaya dari bawahku, cahaya di sebelah kananku, cahaya di sebelah kiriku, cahaya dari depanku, dan cahaya dari belakangku. Ciptakanlah cahaya dalam diriku, per-besarlah cahaya untukku, agungkanlah cahaya untukku, berilah cahaya untuk-ku, dan jadikanlah aku sebagai cahaya. Ya Allah, berilah cahaya kepadaku, ciptakan cahaya pada urat sarafku, cahaya dalam dagingku, cahaya dalam darahku, cahaya di rambutku, dan cahaya di kulitku” (Hal ini semuanya disebutkan dalam Al-Bukhari 11/116 no.6316, dan Muslim 1/526, 529, 530, no. 763)
Sepertimana Allah ciptakan most insects attracted to lights, macam tu jugak lah sepatutnya manusia attracted to agama fitrah which is Islam. Because it's the nur(light) of guidance, which if absence, we will be lost.
Next, the fireflies.
And I'm not going to explain whatever not the chemical reaction behind the production of light by fireflies.
Cumanya nak cerita, subhanallah amazing how this small insect could generate light in its body.
As Muslims, we need to really benefit others by spreading the nur of Allah to the people around us.
"Allah (Pemberi) cahaya (kepada) langit dan bumi. Perumpamaan cahaya Allah, adalah seperti sebuah lubang yang tak tembus, yang di dalamnya ada pelita besar. Pelita itu di dalam kaca (dan) kaca itu seakan-akan bintang (yang bercahaya) seperti mutiara, yang dinyalakan dengan minyak dari pohon yang berkahnya, (yaitu) pohon zaitun yang tumbuh tidak di sebelah timur (sesuatu) dan tidak pula di sebelah barat(nya), yang minyaknya (saja) hampir-hampir menerangi, walaupun tidak disentuh api. Cahaya di atas cahaya (berlapis-lapis), Allah membimbing kepada cahaya-Nya siapa yang dia kehendaki, dan Allah memperbuat perumpamaan-perumpamaan bagi manusia, dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu. "(An Nur 35)
 -αβ-

~Di Bumi Nottingham ini aku mengenal Allah.~