Monday, May 21, 2018

#Ramadhan04


Regards to our previous topic on the need to understand the Quran, this entry will be explaining further on this matter. Masalah umat islam sekarang is kita xde neraca islam yang solid. The world is literally falling apart because of that. Masing-masing ada kefahaman islam yang berbeza-beza and automatik melahirkan neraca yang berbeza. It’s time for us to synchronize our understanding towards the Quran so that all of us can be on the same page.

                The first key to understand the Quran is by merasakan setiap ayat Al-Quran adalah untuk kita. I can still remember those days back in my boarding school, when I was in Form Four if I am not mistaken. The school made it compulsory for all the students to own a Quran with Malay translation and so I bought one for myself. Besar juga hikmah wahyu pertama yang diturunkan telah menyuruh Rasulullah “Iqra’/Bacalah”. When we start reading, we will start to see things differently. Our knowledge will expand. So, I started reading. For the first time in my life I started to read the meaning of the ayats in the Al-Quran and it was mind-blowing. At that moment, I feel that all of those ayats are meant for me as most of the times it relates to my situation at the moment. Mungkin jugak sebab excited with my first discovery on the meaning of the Quran.

                How I miss that feelings now.. Bila makin lama and dah terbiasa dengan makna Al-Quran, kita tak sedar yang Al-Quran dah semakin xde makna dalam hidup kita. Baca bila sempat, tadabbur pun dah x se’deep’ dulu, praktikal ayat pun x meningkat. Sampai akhirnya kita lali dengan keadaan tu. Kita dah kurang memaknai Al-Quran and kita dah x rasa yang ayat2 tu are meant for us. Specifically meant for us. Macam surat cinta dari Allah untuk kita.

“Sungguh, Al-Quran ini memberi petunjuk ke (jalan) yang paling lurus dan memberi kabar gembira kepada orang mukmin yang mengerjakan kebaikan, bahwa mereka akan mendapat pahala yang besar”(17.Al-Isra’:9)

Selagi kita bernyawa, QURAN akan sentiasa menjadi petunjuk supaya kita kembali ke jalan yang lurus. Walaupun kita dah tersasar banyak kali, acap kali jugak terjatuh dalam arus jahiliyyah, Quran is still there. Waiting for us to reach out for it and find guidance. Allah turunkan Al Quran sebagai kitab terakhir yang menjadi pelengkap kepada kitab-kitab sebelumnya. Dan Al-Quran jugak telah diangkat martabatnya dan dijanjikan pemeliharaannya oleh Allah sampai akhir zaman. Which proves that this revelation is not only for Rasulullah and his companions, but it is also for the people who exists after them. It is also for us, so we must start reading it.

                As I mentioned in my previous post, reciting the Quran will cleanse our hearts and will make us a better person. Here are some tips on how we can start interacting with the Quran:

1) Mengikut kemampuan masing-masing, tetapkan target bacaan harian kita. Paling kurang beberapa ayat/hari or boleh jugak target satu juzu’ satu hari. It really depends on you. So dari target tu, tilawahkan(baca Arab) and jugak baca makna dalam Bahasa yang anda prefer(Malay/English).
      2)  Seterusnya, mulakan mentadabbur even satu ayat sehari. Tadabbur ni kita cuba extract perasaan kita bila kita baca ayat tu, and maybe even relate to what we are facing at the moment. It’s basically any interaction made with the ayat. Boleh cari dalam Youtube video kupasan Dr MAZA mengenai tadabbur. In shaa Allah akan lebih jelas.
      3)    Beramal dulu point 1 dan 2. Hehe.

      That’s it for now. Let’s practice this first ok! In shaa Allah to be continued in the next post. Until we meet again. 

 -αβ-

-Untuk tsabat hati dan jasad, kita perlu kerahkan semua keringat-

No comments:

Post a Comment