“Wahai orang-orang yang beriman! Bertaqwalah kamu kepada Allah dan ucapkanlah perkataan yang benar,nescaya Allah akan memperbaiki amal-amal kamu dan mengampuni dosa-dosamu. Dan barang siapa mentaati Allah dan RasulNya, dia telah memiliki kemenangan yang agung.”(33. Al-Ahzab:70-71)
Of hakikat ketaqwaan dan dosa-dosa
manusia. Allah dah janji barang siapa yang berusaha mencapai taqwa, maka Allah
akan ampuni dosanya. Which is very relatable la dengan fasa kedua Ramadhan ni.
Lagi kita berusaha untuk menjadi
hamba Allah yang lebih berhati-hati dalam setiap tindak tanduk kita, Allah janjikan
satu jaminan untuk mengampuni dosa-dosa yang kita pernah buat. Mahal okay nilai
keampunan ni, mahal sangat. Dekat dunia ni, kita tak mampu pun nak hitung dosa2
kita, sama macam kita tak mampu nak hitung nikmat Allah. Takut2 dalam neraca
amal kita, dosa lebih berat dari pahala. This is why orang-orang beriman zaman
dulu sangat takut terjerumus ke dalam kekafiran dan kemunafikan. So mereka
sentiasa berada dalam keadaan beramal soleh dan memohon taubat. Suburnya iman
di hati mereka sampai melahirkan nilai taqwa yang benar.
Amal keburukan kita ibarat lumpur
yang kita letak dalam cawan. Ia akan terus memenuhi ruang di hati kita dengan
titik-titik hitam. Satu-satunya cara untuk membersihkannya adalah dengan melalukan
air bersih sampai hilang semua kekotoran tu. Penuhkan dengan amal-amal kebaikan
dan mohonlah keampunan dengan harapan Allah hapuskan semua kesalahan kita.
Setelah kita meletakkan semua usaha
untuk melahirkan amal-amal terbaik, kita hanya mampu berdoa supaya Allah
masukkan kita ke dalam Jannatul Firdaus dengan rahmatNya.
Teringat kisah seorang lelaki yang
bernama Ali Banat yang viral baru-baru ni. Kisah hidupnya yang berubah dengan drastic
lepas dia didiagnos dengan kanser. Dia terus isi hidup dia dengan amal-amal
kebaikan sebagai bekalan dia dia akhirat. Inspiring betul kisah dia ni. Tapi x
semua orang dapat wake up call macam tu. Jangan sampai wake up call kita bila
kita dah start terima azab kubur. Nauzubillahi min dzalik.
Pilihan di tangan kita. Maka pilihlah
jalan ketaqwaan atau jalan kekufuran. Wallahua’lam.
-αβ-
-Untuk tsabat hati dan jasad, kita
perlu kerahkan semua keringat-
No comments:
Post a Comment