Monday, June 11, 2018

#Ramadhan15-17



 
“Wahai orang-orang yang beriman! Bertaqwalah kamu kepada Allah dan ucapkanlah perkataan yang benar,nescaya Allah akan memperbaiki amal-amal kamu dan mengampuni dosa-dosamu. Dan barang siapa mentaati Allah dan RasulNya, dia telah memiliki kemenangan yang agung.”(33. Al-Ahzab:70-71)

            Of hakikat ketaqwaan dan dosa-dosa manusia. Allah dah janji barang siapa yang berusaha mencapai taqwa, maka Allah akan ampuni dosanya. Which is very relatable la dengan fasa kedua Ramadhan ni.

            Lagi kita berusaha untuk menjadi hamba Allah yang lebih berhati-hati dalam setiap tindak tanduk kita, Allah janjikan satu jaminan untuk mengampuni dosa-dosa yang kita pernah buat. Mahal okay nilai keampunan ni, mahal sangat. Dekat dunia ni, kita tak mampu pun nak hitung dosa2 kita, sama macam kita tak mampu nak hitung nikmat Allah. Takut2 dalam neraca amal kita, dosa lebih berat dari pahala. This is why orang-orang beriman zaman dulu sangat takut terjerumus ke dalam kekafiran dan kemunafikan. So mereka sentiasa berada dalam keadaan beramal soleh dan memohon taubat. Suburnya iman di hati mereka sampai melahirkan nilai taqwa yang benar.

            Amal keburukan kita ibarat lumpur yang kita letak dalam cawan. Ia akan terus memenuhi ruang di hati kita dengan titik-titik hitam. Satu-satunya cara untuk membersihkannya adalah dengan melalukan air bersih sampai hilang semua kekotoran tu. Penuhkan dengan amal-amal kebaikan dan mohonlah keampunan dengan harapan Allah hapuskan semua kesalahan kita.

            Setelah kita meletakkan semua usaha untuk melahirkan amal-amal terbaik, kita hanya mampu berdoa supaya Allah masukkan kita ke dalam Jannatul Firdaus dengan rahmatNya.

            Teringat kisah seorang lelaki yang bernama Ali Banat yang viral baru-baru ni. Kisah hidupnya yang berubah dengan drastic lepas dia didiagnos dengan kanser. Dia terus isi hidup dia dengan amal-amal kebaikan sebagai bekalan dia dia akhirat. Inspiring betul kisah dia ni. Tapi x semua orang dapat wake up call macam tu. Jangan sampai wake up call kita bila kita dah start terima azab kubur. Nauzubillahi min dzalik.

            Pilihan di tangan kita. Maka pilihlah jalan ketaqwaan atau jalan kekufuran. Wallahua’lam.

-αβ-

-Untuk tsabat hati dan jasad, kita perlu kerahkan semua keringat-



No comments:

Post a Comment